Minggu, 04 November 2012

Kepahlawanan ( Perjuangan )


     


       
           Perjuangan Para Pemudik


Pada malam Idul Adha banyak sekali orang- orang yang tinggal Nge-kost ataupun ngontrak pulang kampung dan orang yang mempunyai kampung halaman di desa juuga ingin pulang kampung.Mereka ada yang pulang kampung dengan saudara, anak, dan istri mereka.Bahkan ada yang masih menggendong anaknya yang masih bayi.Tapi hal itu bukan menjadi penghalang untuk tidak pulang kampung.Meski begitu mereka sangat senang ketika hendak pulang kampung. Tapi sayangnya saya tidak punya kampung.Saya tau ini karena waktu mengantarkan saudara ke terminal. Mereka rindu akan sanak saudara yang ada di desa. Karena kebanyakan dari mereka biasanya pulang kampung 1 tahun sekali.Itupun kalau mereka sempat, karena pulang kampung membutuhkan banyak biaya.Untungnya saya gak punya kampung jadi gak perlu banyak biaya untuk pulang kampung.Andai saya pulang kampung pasti ribet dan gak ada biaya juga soalnya kami keluarga besar. Hehehehe ;-)

Pada malam itu mereka pada berdatangan ke terminal untuk menuju ke kampung halaman masing- masing.disana mereka menunggu antrian yang sangat panjang dan penuh , seakan- akan terminal bagaikan lautan manusia. Meski antrian itu begitu panjang, tapi mereka tetap sabar dan memperjuangkan agar bisa sampai pada kampung halaman mereka masing- masing.Meski waktu telah malam tak sedikitpun menggoyahkan hati mereka untuk menggugurkan niatnya, karena mereka sudah dinanti dan ditunggu- tunggu disana.Ada  ibu- ibu yang sedang menggendong anaknya sedang menangis karena antrian yang panjang tersebut, meski begitu mereka tetap sabar dan penuh pengorbanan untuk mampu mendapatkan bus tersebut. Mengantri bus butuh pengorbanan dan kesabaran karena satu sama lain saling berebutan naik .meski bus di terminal tersebut banyak, tapi belum mampu mengangkut para penumpang. Tujuan mereka juga berbede- beda , maka dari itu harus sabar dalam mengantri. Di terminal banyak para penumpang yang menggelar tikar untuk tiduran, karena capek. Bahkan ada yang mengambil sisa kardus untuk tidur. Hal itu tidak membedakan seseorang, meski dia Guru, Polisi, Dokter, Direktur, Kyai, dan lain- lain , karena pada dasarnya semuanya sama yaitu ingin sampai pada kampung halamannya masing- masing. Oleh karenanya butuh kesabaran dan pengorbanan.Pengorbanan itu bagi para orang tua yang harus melindungi anak- anaknya dari sesuatu apapun yang mengganggunya.Dan kesabaran itu perlu agar kita tidak mudah marah dalam antrian tersebut yang begitu panjang.Setelah antri yang cukup panjang dan begitu lama, para antrian sedikit demi sedikit berkurang. Tapi perjuangan, pengorbanan , dan kesabaran tidak hanya di terminal tapi didalam bus juga perlu bersikap tersebut. Suasana didalam bus kabanyakan main enaknya sendiri tanpa peduli orang lain. Dan tidak lama jurusan yang mereka tuju telah sampai.

Meski di terminal panas, payah, susah, dan ramai mereka tetap sabar dan penuh perjuangan serta pengorbanan. Yang pada akhirnya mereka sampai pada tujuan kampung halaman mereka masing- masing.Dan disana mereka bisa bertemu dengan sanak saudara yang telah mereka nantikan serta sebaliknya mereka menanti kehadirannya.Bertemu sanak saudara adalah hal terindah, apalagi kalau kita lama tidak bertemu pasti begitu lebih indah. Biasakan hidup sabar dan pantang menyerah serta sikap rela berkorban bukan untuk pribadi tapi untuk orang lain, karena pada dasarnya kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan orang lain dan tidak bisa lepas dari kebutuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar